Minggu, 30 Agustus 2020

KENAPA MENULIS??? Author : Penulis Sajak Mungkin di antara teman-teman ada yang bertanya-tanya kenapa aku menulis? Kenapa tak memilih hobi lain daripada menulis, kan menulis itu membosankan sebab harus berpikir atau mengkhayal dulu agar bisa mendapatkan inspirasi agar ada bahan untuk ditulis. Oke, jadi kenapa aku memilih menulis? Jadi sebelumnya aku itu tak hobi menulis bahkan merangkai kata saja aku susah, sebab harus menentukan apa yang harus dituangkan dalam tulisan. Seperti halnya teman-teman yang hobinya mungkin main game atau apalah, pasti awalnya rasa ketertarikan itu belum ada sebelum teman-teman mencobanya begitu juga halnya dengabku. Awalnya aku tak paham apa itu dunia sastra, apa itu literasi, apa itu aksara, apa itu diksi, tapi setelah aku mencoba terjun kedalamnya ternyata aku mulai merasakan kenyamanan di dalamnya. Maaf sebbelumnya, ibarat para pecandu narkoba awalnya hanya coba-coba pas udah mulai ketagihan akhirnya menjadi kecanduan, begitu halnya aku dalam dunia kepenulisan. Setiap apa yang aku rasakan. Baik bahagia, kecewa, sedih, dan lain-lain hal yang mungkin tak bisa aku curahkan sama orang-orang terdekat. Maka aku curahkan semua dalam bentuk tulisan, baik itu puisi, sajak, prosa, atau tulisan-tulisan lainya. Jadi menulis itu sudah menjadi bagian dalam hidupku, meskipun aku tahu setiap tulisanku masih jauh dari kata sempurnah bahkan mungkin kurang penikmatnya, itu tak membuatku putus asa bahkan berhenti dalam berkarya. Kemudian menulis juga bisa membuatku nyaman, yaa ... mungkin ada rasa bosannya tapi tak sebanding dengan rasa bahagianya. Memang siih menulis itu membuat otak kita terkuras banyak karena memikirkan tentang bahan yang akan di tulis, tapi disisi lain menulis bisa melatih otak kita agar lebih aktif lagi terutama otak kiri. Sebab jarang sekali manusia menggunakan otak kirinya, sebenarnya manfaat otak kiri itu sangat besar bagi daya pikir manusia. Berkat otak kiri suatu objek yang kelihatannya mustahil bisa menjadi mustahil dilakukan oleh manusia pada umumnya. Jadi, untuk teman-teman penulis. Baik yang baru mau belajar menulis atau bahkan yang sudah ahli jangan pernah bosan dan putus asa untuk berkarya. Jangan sedih atau kecewa jika tulisannmu tak ada sama sekali peminatnya, tetaplah menulis sampai tulisanmu menjadi banyak hingga tak muat lagi dalam buku albummu atau dalam dinding berandamu. Karena suatu saat pasti tulisanmu itu akan bermanfaat bagi orang-orang yang membutuhkannya dan mereka bisa belajar dari setiap karya-karyamu. Semangat dan optimis adalah senjata utama untuk menuju kesuksesan, kita tak tahu hari ini atau 10 tahun yang akan datang setiap kata yang kita tulis akan berubah menjadi sebuah materi bagi kehidupan kita nanti. Yakinlah Tuhan itu punya rencana baik di luar kesadaran manusia. “Tulislah karyamu tanpa mengharapkan materi dan pujian, sebab menulis membuat nama kita akan selalu abadi sampai kita mati.” ( Herman Dunggio ). Salam Literasi Salam Dunia Sastra Salam Aksara Sulawesi Utara, 30 Agustus 2020.